Wednesday, April 27, 2011

Perlu Cermat Konsumsi Daging Olahan

Perlu Cermat Konsumsi Daging Olahan
Foto: www.thewindmill.ca 
detikfood.com - Seberapa sering Anda mengkonsumsi daging dalam seminggu? Apakah daging segar atau daging olahan siap pakai yang sering jadi pilihan? Jika Anda termasuk orang yang sering mengkonsumsi daging olahan, coba simak beberapa fakta berikut ini.

Kesibukan membuat kita menginginkan segala sesuatunya serba cepat dan serba instan demi menghemat waktu, tak terkecuali dalam memilih daging. Beberapa dari kita pasti lebih memilih daging olahan siap pakai dibandingkan membeli dagng segar dan memerlukan waktu lebih lama dalam mengolahnya.

Daging olahan memang bukan tidak dianjurkan, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih daging olahan. jangan sampai tidak ada manfaat yang bisa diambil dari makanan tersebut, atau malah mendatangnya penyakit setelah dimakan dalam jangka waktu yang lama, seprti yang dilansir oleh fitbie.

Tiap Daging Olahan Tidak Sama Bahannya
Di toko daging, biasanya sudah tersedia macam-macam daging potongan siap pakai, seperti daging asap, kalkun, dan juga daging sapi. Daging jenis potongan ini biasanya sudah dicampur dengan garam sebagai pengawet alami, dan seringnya kita tidak mengetahui bagian-bagian mana yang sedikit lemak ataupun yang paling banyak lemaknya karena sudah bercampur jadi satu.

Food Safety
Daging olahan yang sudah disimpan dalam pendingin cukup rentan terhadap bakteri dan tidak semua toko daging dilengkapi dengan standar keamanan penyimpanan yang baik. Apalagi kalau Anda membeli daging tidak langsung diolah, kualitas daging pun akan semakin menurun.

Bahaya Nitrat
Penelitiasn di jurnal Circulation menemukan bahwa sekitar dua iris daging merah olahan seperti salami dan bologna bisa menjadi penyebab penyakit jantung sebesar 42% dan resiko diabetes sebesar 19%. Hal ini dikarenakan daging merah olahan mengandung nitrat, bahan kimia yang digunakan untuk memperkuat rasa dan warna.  Kandungan natrium yang tinggi bisa meningkatkan resiko serangan jantung dan diabetes, seperti yang dikatakan Renata Micha, Ph.D., RD. Dan tidak menutup kemungkinan untuk memicu kanker.

Low-Sodium bukan berarti menurunkan rasa
Mungkin beberapa diantara kita berpendapat kalau daging yang rendah garam atau sodium akan menurunkan kualitas rasa. Padahal tingkat sodium yang sedikit lebih rendah cenderunglebih aman dikonsumsi. Kalau takut rasanya akan berkurang, berilah daging tersebut rempah-rempah alami yang bisa meningkatkan citarasa.
sumber : www.detikfood.com

No comments:

Post a Comment