http://health.okezone.comNAMANYA rosehip, mungkin banyak dari Anda yang belum mengenalnya. Rosehip ini adalah buah dari biji bunga mawar. Buah rosehip menyerupai keluarga buah-buahan berri.
Di negara Barat, rosehip sudah banyak dikenal dan digunakan sebagai herbal pemercantik wajah. Tetapi kini, menurut penelitian terbaru, ekstrak rosehip ini berkhasiat mengurangi risiko jantung. Buah yang satu ini berhasil menurunkan tekanan darah, dan tingkat kolesterol pada tubuh manusia.
Hal tersebut diungkapkan oleh sekelompok peneliti dari universitas Swedia. Mereka menyimpulkan pernyataan tersebut setelah menguji 31 pria dan wanita obesitas yang mengonsumsi minuman dari ekstrak rosehip ini selama enam pekan. Dalam setiap konsumsinya, pasien meminum minuman yang mengandung 40 gram bubuk rosehip.
Setelah enam pekan, tekanan darah para pasien diperiksa dan mengalami penurunan sebanyak 3,4 persen, sedikit tetapi jelas mengalami penurunan. Selain itu, jumlah kolesterol para pasien pun turun hampir sebanyak lima persen.
Setelah diteliti lebih lanjut, level kolesterol LDL, yang merupakan lemak jahat dalam darah, juga mengalami penurunan sebanyak enam persen. Demikian sebagaimana dilansir Dailymail, Senin (23/1/2012).
Para peneliti mengestimasi, kombinasi penurunan jumlah kolesterol dan tekanan darah akan menyebabkan penurunan risiko jantung pada penderita obesitas sebanyak 17 persen.
Tertarik mengonsumsinya? Rosehip tumbuh pada akhir musim mawar mekar. Berdasarkan ehow, bubuk rosehip diperoleh dengan cara mengeringkan rosehip dan kemudian digiling.
Bubuk rosehip kaya anti-oksidan. Karena tidak memiliki efek samping, bubuk rosehip dikenal sebagai obat kesehatan alami. Banyak yang menggunakannya sebagai teh untuk memerangi gejala flu, diare, serta infeksi saluran kemih.
Sayangi tubuh kita dengan makan makanan yang sehat, dan makan yang sehat itu terdapat dalam buah dan sayur segar yang tidak terkontaminasi oleh pestisida BUDAYAKAN HIDUP SEHAT UNTUK DIRI DAN KELUARGA KITA
Tuesday, January 24, 2012
Jus Buah Delima Ampuh Usir Stres di Kantor
okezone.com,KERAP merasakan stres di kantor? Jangan mengeluh dulu, apalagi langsung berpikir untuk resign karena solusinya cukup sederhana, yakni segelas jus buah delima nan segar.
Sebuah studi menemukan, bahwa jus buah delima mampu menenangkan rasa deg-degan (jantung yang berdegup kencang), membantu meredakan stres di kantor, dan membuat orang merasa positif terhadap pekerjaannya.
Para ilmuwan memelajari sekelompok relawan yang meminum jus buah delima sebanyak 500 ml setiap hari selama dua pekan. Pada awal dan akhir penelitian, denyut nadi mereka diukur. Mereka juga diharuskan mengisi kuesioner yang menggambarkan suasana hati dan perasaan tentang pekerjaan mereka.
Penelitian-yang didanai oleh perusahaan jus buah delima-menunjukkan bahwa hampir semua pekerja dilaporkan menjadi lebih antusias, terinspirasi, bangga, dan aktif. Padahal sebelumnya, mereka cenderung menggambarkan perasaan tertekan, gugup, bersalah, malu, dan tidak semangat.
"Atas dasar temuan ini, ada argumen yang dibenarkan bagi para pekerja sibuk untuk meminum jus buah delima untuk membantu meringankan stres kronis dan menjaga kesehatan yang baik," kata pemimpin peneliti Dr Emad Al-Dujaili dari Universitas Queen Margaret Edinburgh, seperti dilansir Times of India, Rabu (21/12/2011)
Sebuah studi menemukan, bahwa jus buah delima mampu menenangkan rasa deg-degan (jantung yang berdegup kencang), membantu meredakan stres di kantor, dan membuat orang merasa positif terhadap pekerjaannya.
Para ilmuwan memelajari sekelompok relawan yang meminum jus buah delima sebanyak 500 ml setiap hari selama dua pekan. Pada awal dan akhir penelitian, denyut nadi mereka diukur. Mereka juga diharuskan mengisi kuesioner yang menggambarkan suasana hati dan perasaan tentang pekerjaan mereka.
Penelitian-yang didanai oleh perusahaan jus buah delima-menunjukkan bahwa hampir semua pekerja dilaporkan menjadi lebih antusias, terinspirasi, bangga, dan aktif. Padahal sebelumnya, mereka cenderung menggambarkan perasaan tertekan, gugup, bersalah, malu, dan tidak semangat.
"Atas dasar temuan ini, ada argumen yang dibenarkan bagi para pekerja sibuk untuk meminum jus buah delima untuk membantu meringankan stres kronis dan menjaga kesehatan yang baik," kata pemimpin peneliti Dr Emad Al-Dujaili dari Universitas Queen Margaret Edinburgh, seperti dilansir Times of India, Rabu (21/12/2011)
Label:
buah delima,
health,
healthty,
herbal,
jus buah delima,
kesehatan,
usir stres
Daun Sirsak, Sang Pembunuh Sel Kanker
okezone.com,KANKER menjadi momok banyak orang di seluruh dunia hingga kini. Saat banyak penelitian dilakukan untuk menemukan obat kanker terbaik, buah sirsak ternyata menyimpan keunggulan ini.
Beberapa waktu lalu, Taman Wisata Mekarsari mengadakan demo pengolahan daun sirsak yang diberikan secara gratis kepada pengunjung untuk ke-12 kalinya. Kegiatan bertujuan memberikan informasi bagaimana mengolah sirsak dengan baik untuk dijadikan obat alternatif membunuh sel kanker.
Selain melihat langsung demo pengolahan daun sirsak, pengunjung juga bisa melakukan tanya jawab seputar pengobatan kanker secara herbal dan disuguhkan pengetahuan menarik mengenai seluk beluk budidaya tanaman sirsak dan pengolahan daun untuk obat herbal penyakit kanker. Penasaran bagaimana sirsak mampu menjadi pembunuh sel kanker?
Setiap bagian sirsak bermanfaat
Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda “zuur zak”, artinya buah yang asam. Bagian tanaman mulai bunga, daun, buah, biji, kulit, dan akar dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional.
Pada awal 1990-an, ditemukan 34 senyawa Cytotoxic, pada daun sirsak yang mampu menghambat hingga membunuh sel-sel tubuh yang mengalami pertumbuhan tidak normal (sel kanker). Senyawa ini memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan pengobatan kanker saat ini, antara lain membunuh kanker secara efektif dan aman, tanpa menyebabkan rasa mual dan muntah serta tanpa kehilangan berat badan maupun kerontokan rambut dalam jumlah besar.
Daun sirsak diketahui mengandung zat annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker daripada zat adriamycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh aneka jenis kanker, seperti kanker usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, dan pankreas bahkan penyakit ambeien tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yang sehat. Hal ini telah diteliti di Laboratorium Health Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan the National Cancer Institute, Amerika Serikat.
”Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi olahan daun sirsak sebagai pengobatan terhadap kanker atau tumor, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau herbalis tempat Anda selama ini melakukan pengobatan. Sebab, dikhawatirkan Anda mempunyai alergi terhadap sirsak atau obat yang selama ini Anda konsumsi berefek terbalik dengan senyawa dalam daun sirsak,” jelas Stefanus, herbalis dari Herbacure, dalam pemaparannya.
Cara pengolahan
Lebih lanjut, Stefanus dan Darmawan Tri Wibowo, ahli budidaya tanaman sirsak dari Taman Wisata Mekarsari memaparkan cara pengolahan daun sirsak untuk herbal pencegah kanker, berikut ini:
1. Pada pengobatan kanker, daun sirsak (10-15 lembar) direbus dengan 3 gelas air (600 cc) hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Pada saat merebus sebaiknya menggunakan kendi atau panci yang terbuat dari tanah liat agar kemurnian zat yang ada pada daun sirsak tetap terjaga. Air rebusan diminum selagi hangat setiap hari, pagi atau sore hari selama 3-4 pekan.
”Perlu diperhatikan, pengambilan daun sirsak sebaiknya dimulai dari daun ke-4 atau ke-5 dari ujung pucuk. Hal ini dikarenakan pada daun yang terlalu muda, senyawa belum banyak terbentuk. Sementara pada daun yang tua sudah mulai rusak sehingga kadarnya berkurang,” terang Darmawan.
2. Selain teknik pengolahan di atas, secara umum terdapat pengolahan lain daun sirsak, yaitu dengan memanfaatkan daun sirsak kering 10-15 lembar direbus dengan 2 gelas air (400 cc) sehingga tersisa 1 gelas air rebusan. Proses perebusan membutuhkan waktu 1-1,5 jam saja, jadi lebih cepat prosesnya dibanding cara di atas. Proses pengeringan sebaiknya tidak dilakukan di bawah sinar matahari terik karena dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun sirsak.
”Daun sirsak kering memiliki senyawa yang tetap sama dengan daun sirsak basah karena yang berkurang dalam proses pengeringan hanya kadar airnya. Sementara, senyawa dalam daun tetap terjaga. Penyimpanan daun sirsak dalam lemari pendingin maksimal sepekan sejak pemetikan karena proses pendinginan yang lama dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun selain aroma daun yang tidak enak karena proses fermentasi,” papar Darmawan.
3. Konsumsi daging buah sirsak segar (150-250 gr/hari) dengan mengolahnya menjadi jus atau dimakan langsung sangat disarankan. Daging buah sirsak selain sebagai penambah energi (pada umumnya penderita kanker/tumor kondisi badanya lemas /lesu) juga kaya serat yang sangat membantu proses pengeluaran sel-sel kanker yang telah mati akibat penyembuhan oleh senyawa acetogenins.
Ekskresi sel kanker yang mati bisa melalui keringat, urine, dan feses sehingga umumnya terapi menggunakan herbal daun sirsak sebagai pengobatan akan berefek hangat/panas pada bagian tubuh yang sakit, sering kencing, dan berkeringat deras. Cepat lambatnya reaksi tubuh terhadap penggobatan atau efek samping pengobatan berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh faktor, seperti usia, ketahanan tubuh penderita, tingkat stadium kanker/tumor, dan jenis kanker atau tumornya.
4. Pengolahan daun sirsak lainnya yaitu dengan cara memblender 3-5 lembar daun sirsak basah dengan menambahkan ¼ gelas air (50 cc) air hangat untuk membantu proses penghancuran. Sebelum diblender, daun sebaiknya dipotong menjadi 3-4 bagian agar lebih cepat hancur. Setelah hancur, masukkan daun ke wadah dengan penutup rapat, lalu tambahkan 1 gelas air panas ke dalamnya dan aduk sampai rata.
Tutup wadah dengan rapat agar panas tetap terjaga dan proses ekstraksi senyawa dapat maksimal. Biarkan selama 15-20 menit, setelah itu saring olahan untuk diambil airnya dan minum selagi hangat.
Bila tidak ada blender, pengolahan daun sirsak bisa juga dengan cara digerus menggunakan cobek dengan teknik pengolahan yang sama dengan cara diblender.
”Pengolahan dengan cara diblender atau digerus tidaklah semaksimal ekstraksi senyawa daun sirsak dibandingkan dengan teknik pertama (perebusan daun basah) dan teknik kedua (perebusan daun kering), tetapi lebih efisien. Hasil olahan pada kedua teknik umumnya beraroma langu yang cukup menyengat. Untuk menekan aromanya bisa ditambahkan sedikit perasan buah nanas atau buah lain yang lebih disukai. Dan jangan menambahkan gula aren murni, madu, atau gula pasir bila rasanya tidak Anda sukai, karena sudah melalui proses kimiawi,” terang Stefanus.
Reaksi pengobatan
Reaksi pengobatan menggunakan olahan daun sirsak umumnya bereaksi setelah 3-7 hari setelah pengobatan secara rutin 3 kali sehari meskipun ada juga yang baru bereaksi setelah sebulan konsumsi rutin.
”Bila reaksi tidak ada, cek kembali secara detail, mulai dari pemilihan alat dan bahan, teknik pengambilan daun, cara pengolahan, bahkan teknik konsumsinya apakah rutin atau tidak, karena semua merupakan satu kesatuan yang wajib dipenuhi agar hasilnya maksimal,” saran Stefanus.
Ia menambahkan, cek kondisi penyakit Anda sebelum pengobatan dan periksa kembali dua pekan setelah pengobatan untuk melihat sejauh mana reaksi pengobatan dengan metode ini. Bila tidak ada pengaruh selama dua bulan konsumsi, padahal sudah menjalankan pengolahan dengan benar, maka pengobatan dengan olahan daun sirsak ini bisa ditingggalkan.
”Untuk penderita maag yang khawatir asam lambungnya naik karena konsumsi buah sirsak yang agak asam, sebaiknya mengonsumsi buah 1 jam setelah makan. Bila menderita sakit maag yang cukup akut, konsumsi buahnya bisa dilakukan dengan cara mengukus daging sirsak terlebih dahulu agar rasa asam berkurang,” tutup Stefanus
Beberapa waktu lalu, Taman Wisata Mekarsari mengadakan demo pengolahan daun sirsak yang diberikan secara gratis kepada pengunjung untuk ke-12 kalinya. Kegiatan bertujuan memberikan informasi bagaimana mengolah sirsak dengan baik untuk dijadikan obat alternatif membunuh sel kanker.
Selain melihat langsung demo pengolahan daun sirsak, pengunjung juga bisa melakukan tanya jawab seputar pengobatan kanker secara herbal dan disuguhkan pengetahuan menarik mengenai seluk beluk budidaya tanaman sirsak dan pengolahan daun untuk obat herbal penyakit kanker. Penasaran bagaimana sirsak mampu menjadi pembunuh sel kanker?
Setiap bagian sirsak bermanfaat
Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda “zuur zak”, artinya buah yang asam. Bagian tanaman mulai bunga, daun, buah, biji, kulit, dan akar dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional.
Pada awal 1990-an, ditemukan 34 senyawa Cytotoxic, pada daun sirsak yang mampu menghambat hingga membunuh sel-sel tubuh yang mengalami pertumbuhan tidak normal (sel kanker). Senyawa ini memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan pengobatan kanker saat ini, antara lain membunuh kanker secara efektif dan aman, tanpa menyebabkan rasa mual dan muntah serta tanpa kehilangan berat badan maupun kerontokan rambut dalam jumlah besar.
Daun sirsak diketahui mengandung zat annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker daripada zat adriamycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh aneka jenis kanker, seperti kanker usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, dan pankreas bahkan penyakit ambeien tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yang sehat. Hal ini telah diteliti di Laboratorium Health Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan the National Cancer Institute, Amerika Serikat.
”Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi olahan daun sirsak sebagai pengobatan terhadap kanker atau tumor, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau herbalis tempat Anda selama ini melakukan pengobatan. Sebab, dikhawatirkan Anda mempunyai alergi terhadap sirsak atau obat yang selama ini Anda konsumsi berefek terbalik dengan senyawa dalam daun sirsak,” jelas Stefanus, herbalis dari Herbacure, dalam pemaparannya.
Cara pengolahan
Lebih lanjut, Stefanus dan Darmawan Tri Wibowo, ahli budidaya tanaman sirsak dari Taman Wisata Mekarsari memaparkan cara pengolahan daun sirsak untuk herbal pencegah kanker, berikut ini:
1. Pada pengobatan kanker, daun sirsak (10-15 lembar) direbus dengan 3 gelas air (600 cc) hingga tersisa 1 gelas air rebusan. Pada saat merebus sebaiknya menggunakan kendi atau panci yang terbuat dari tanah liat agar kemurnian zat yang ada pada daun sirsak tetap terjaga. Air rebusan diminum selagi hangat setiap hari, pagi atau sore hari selama 3-4 pekan.
”Perlu diperhatikan, pengambilan daun sirsak sebaiknya dimulai dari daun ke-4 atau ke-5 dari ujung pucuk. Hal ini dikarenakan pada daun yang terlalu muda, senyawa belum banyak terbentuk. Sementara pada daun yang tua sudah mulai rusak sehingga kadarnya berkurang,” terang Darmawan.
2. Selain teknik pengolahan di atas, secara umum terdapat pengolahan lain daun sirsak, yaitu dengan memanfaatkan daun sirsak kering 10-15 lembar direbus dengan 2 gelas air (400 cc) sehingga tersisa 1 gelas air rebusan. Proses perebusan membutuhkan waktu 1-1,5 jam saja, jadi lebih cepat prosesnya dibanding cara di atas. Proses pengeringan sebaiknya tidak dilakukan di bawah sinar matahari terik karena dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun sirsak.
”Daun sirsak kering memiliki senyawa yang tetap sama dengan daun sirsak basah karena yang berkurang dalam proses pengeringan hanya kadar airnya. Sementara, senyawa dalam daun tetap terjaga. Penyimpanan daun sirsak dalam lemari pendingin maksimal sepekan sejak pemetikan karena proses pendinginan yang lama dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun selain aroma daun yang tidak enak karena proses fermentasi,” papar Darmawan.
3. Konsumsi daging buah sirsak segar (150-250 gr/hari) dengan mengolahnya menjadi jus atau dimakan langsung sangat disarankan. Daging buah sirsak selain sebagai penambah energi (pada umumnya penderita kanker/tumor kondisi badanya lemas /lesu) juga kaya serat yang sangat membantu proses pengeluaran sel-sel kanker yang telah mati akibat penyembuhan oleh senyawa acetogenins.
Ekskresi sel kanker yang mati bisa melalui keringat, urine, dan feses sehingga umumnya terapi menggunakan herbal daun sirsak sebagai pengobatan akan berefek hangat/panas pada bagian tubuh yang sakit, sering kencing, dan berkeringat deras. Cepat lambatnya reaksi tubuh terhadap penggobatan atau efek samping pengobatan berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh faktor, seperti usia, ketahanan tubuh penderita, tingkat stadium kanker/tumor, dan jenis kanker atau tumornya.
4. Pengolahan daun sirsak lainnya yaitu dengan cara memblender 3-5 lembar daun sirsak basah dengan menambahkan ¼ gelas air (50 cc) air hangat untuk membantu proses penghancuran. Sebelum diblender, daun sebaiknya dipotong menjadi 3-4 bagian agar lebih cepat hancur. Setelah hancur, masukkan daun ke wadah dengan penutup rapat, lalu tambahkan 1 gelas air panas ke dalamnya dan aduk sampai rata.
Tutup wadah dengan rapat agar panas tetap terjaga dan proses ekstraksi senyawa dapat maksimal. Biarkan selama 15-20 menit, setelah itu saring olahan untuk diambil airnya dan minum selagi hangat.
Bila tidak ada blender, pengolahan daun sirsak bisa juga dengan cara digerus menggunakan cobek dengan teknik pengolahan yang sama dengan cara diblender.
”Pengolahan dengan cara diblender atau digerus tidaklah semaksimal ekstraksi senyawa daun sirsak dibandingkan dengan teknik pertama (perebusan daun basah) dan teknik kedua (perebusan daun kering), tetapi lebih efisien. Hasil olahan pada kedua teknik umumnya beraroma langu yang cukup menyengat. Untuk menekan aromanya bisa ditambahkan sedikit perasan buah nanas atau buah lain yang lebih disukai. Dan jangan menambahkan gula aren murni, madu, atau gula pasir bila rasanya tidak Anda sukai, karena sudah melalui proses kimiawi,” terang Stefanus.
Reaksi pengobatan
Reaksi pengobatan menggunakan olahan daun sirsak umumnya bereaksi setelah 3-7 hari setelah pengobatan secara rutin 3 kali sehari meskipun ada juga yang baru bereaksi setelah sebulan konsumsi rutin.
”Bila reaksi tidak ada, cek kembali secara detail, mulai dari pemilihan alat dan bahan, teknik pengambilan daun, cara pengolahan, bahkan teknik konsumsinya apakah rutin atau tidak, karena semua merupakan satu kesatuan yang wajib dipenuhi agar hasilnya maksimal,” saran Stefanus.
Ia menambahkan, cek kondisi penyakit Anda sebelum pengobatan dan periksa kembali dua pekan setelah pengobatan untuk melihat sejauh mana reaksi pengobatan dengan metode ini. Bila tidak ada pengaruh selama dua bulan konsumsi, padahal sudah menjalankan pengolahan dengan benar, maka pengobatan dengan olahan daun sirsak ini bisa ditingggalkan.
”Untuk penderita maag yang khawatir asam lambungnya naik karena konsumsi buah sirsak yang agak asam, sebaiknya mengonsumsi buah 1 jam setelah makan. Bila menderita sakit maag yang cukup akut, konsumsi buahnya bisa dilakukan dengan cara mengukus daging sirsak terlebih dahulu agar rasa asam berkurang,” tutup Stefanus
Label:
daun sirsak,
health,
healthty,
herbal,
obat herbal,
pembunuh kanker,
sirsak
Empat Jenis Teh Herbal Obati Sakit Kepala
okezone.com,BANYAKNYA pekerjaan yang rutin dijalani setiap hari sering kali membuat kita stres. Mau tahu cara mengatasinya dengan mudah? Siapkan saja secangkir teh di meja Anda.
Tapi tidak sembarang teh, pilihlah teh herbal atau teh alami yang bukan merupakan produk yang mengandung bahan senyawa kimia. Teh herbal, seperti teh hijau, teh kayu manis, teh chamomile, dan teh jahe, tidak hanya menyegarkan, tapi juga sehat bagi tubuh. Hebatnya, teh-teh tersebut bermanfaat menyembuhkan sakit kepala. Demikian yang dilansir Boldsky, Rabu (25/1/2012).
Teh hijau
Ini teh herbal yang telah digunakan sejak lama sebagai obat menyembuhkan beberapa masalah kesehatan. Teh ini mengandung antioksidan yang memberikan bantuan saat sakit kepala. Teh hijau juga bermanfaat untuk membantu penurunan berat badan, meningkatkan pencernaan, mencegah dari kanker, dan penyakit lainnya.
Teh kayu manis
Ramuan teh kayu manis mampu menyegarkan mulut, juga memberikan bantuan meredakan sakit kepala. Kayu manis merupakan sumber yang kaya mangan, besi serat, dan kalsium yang membuatnya menjadi obat rumah yang efektif untuk menyembuhkan sakit kepala dan masalah kesehatan lainnya.
Teh jahe
Ini adalah salah satu teh herbal yang paling umum yang dikonsumsi sebagai obat rumah untuk sakit kepala. Jahe mengandung unsur-unsur anti-inflamasi dan pereda nyeri sehingga membuatnya menjadi teh herbal yang efektif untuk menyembuhkan sakit kepala.
Teh chamomile
Jika Anda terkena serangan migrain, minumlah secangkir teh chamomile hangat sebagai bantuan pereda awal. Chamomile mengandung antioksidan yang mampu memberikan efek penenangan dalam tubuh. Selain itu, teh chamomile bersifat antihistamin, anti-inflamasi, dan sifat antispasmodik yang berguna dalam menyembuhkan sakit kepala.
Tapi tidak sembarang teh, pilihlah teh herbal atau teh alami yang bukan merupakan produk yang mengandung bahan senyawa kimia. Teh herbal, seperti teh hijau, teh kayu manis, teh chamomile, dan teh jahe, tidak hanya menyegarkan, tapi juga sehat bagi tubuh. Hebatnya, teh-teh tersebut bermanfaat menyembuhkan sakit kepala. Demikian yang dilansir Boldsky, Rabu (25/1/2012).
Teh hijau
Ini teh herbal yang telah digunakan sejak lama sebagai obat menyembuhkan beberapa masalah kesehatan. Teh ini mengandung antioksidan yang memberikan bantuan saat sakit kepala. Teh hijau juga bermanfaat untuk membantu penurunan berat badan, meningkatkan pencernaan, mencegah dari kanker, dan penyakit lainnya.
Teh kayu manis
Ramuan teh kayu manis mampu menyegarkan mulut, juga memberikan bantuan meredakan sakit kepala. Kayu manis merupakan sumber yang kaya mangan, besi serat, dan kalsium yang membuatnya menjadi obat rumah yang efektif untuk menyembuhkan sakit kepala dan masalah kesehatan lainnya.
Teh jahe
Ini adalah salah satu teh herbal yang paling umum yang dikonsumsi sebagai obat rumah untuk sakit kepala. Jahe mengandung unsur-unsur anti-inflamasi dan pereda nyeri sehingga membuatnya menjadi teh herbal yang efektif untuk menyembuhkan sakit kepala.
Teh chamomile
Jika Anda terkena serangan migrain, minumlah secangkir teh chamomile hangat sebagai bantuan pereda awal. Chamomile mengandung antioksidan yang mampu memberikan efek penenangan dalam tubuh. Selain itu, teh chamomile bersifat antihistamin, anti-inflamasi, dan sifat antispasmodik yang berguna dalam menyembuhkan sakit kepala.
Subscribe to:
Posts (Atom)